Tentang Khusyu....

Tentang khusyu, saya pernah dengar di Sirnarasa bulan kemarin. "Khusyu mah di luar sholat, bukan di dalam sholat." Ungkap seseorang, menyambung dari lisan Abah.

Sekilas, aneh memang kedengarannya. Apa maksudnya?

Beruntung jauh-jauh hari saya dipertemukan dengan guru keilmuan keceh badaii, yaitu Bapak Abdul Mu'iz Ghazali.

Kembali pada khusyu... Dalam al-Quran, banyak sekali ayat yang menyuruh sholat. Salah satunya di surat al-Baqarah ayat 83. Ada kata "Wa aqiimush sholat". Banyak, cari aja sendiri.

Perintahnya adalah agar sholat itu di-"aqiim" kan. Aqiim berasal dari qoma, artinya berdiri. Maksudnya, sholat itu didirikan, ditegakkan. Bukan sekedar dikerjakan, yang dalam bahasa arab adalah "fa'ala - yaf'ulu - fa'lan". Bukan sekedar dikerjakan dalam sebuah ritual bernama sholat.

Sekarang, mari kita flash back ke surat al-Ma'un ayat 4 dan 5.

"Maka neraka Weil adalah bagi orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya."

Waah, kalau udah sholat masih juga diancam bakal dimasukkan ke neraka Weil, yuk laah gak usah sholat aja :D| Weeh -_-' yang sholat aja digituin, gimana kalo gak sholat? :| | oh, iya juga sih. | Iyalaah. Makanya yuk sholat. Jamaah di masjid :) | yuk :)

Syudah...
Kita kembali ke al-Ma'un. Orang sholat yang diancam dengan neraka Weil, adalah orang-orang yang lalai terhadap sholatnya. Yang sholatnya tidak tercermin dalam perilaku kesehariannya, yang 'Allahu akbar' nya masih kalah sama masalah yang dia anggap lebih besar dari Allah, yang 'inna sholati wanusuki wamahyaya' nya litidur, limakan, lipacaran, likerja, lifoya-foya di dunia. Yang 'subhana robbiyal 'adziim, subhana robbiyal a'laa' nya masih ketuk-ketuk pintu juragan, minta tolong merendahnya ke mahluk. Yang 'asy hadu allaa ilaaha illallah' nya ternyata ada yang lain selain Allah... :'(

Astaghfirullah... Anis banget. Huwaaa... Gak mau masuk neraka Weik, gak mau... Gak mauuuuu >.<