Masih tentang
mengenang twit-twit saya di akun @ankasafruddin. Tulisan ini bertanggal 19 Juni
2014, setelah lebih dari sekira seminggu saya uring-uringan, karena seorang
lelaki yang menjanjikan pernikahan justru jadian sama cewek lain. Jahat, yaa?
Tapi sayanya juga gak kalah jahat siih. Dideketin, tapi lari-larian terus.
Dirayu, malah dikacangin. Yaa lagian ngajak nikahnya lulus kuliah, waktu itu
sayanya baru lulus aliyah. Kan gak lucu kalo pacaran. Nanti putus gak jadi deh
nikahnya -_-'
Yaudah gak saya
ladenin banget. Cuma saya pernah ngomong, "Kita gak usah ada hubungan,
tapi kalau kamu nanti udah siap tinggal datang aja ke bapak.". Dianya
ngiyain.
Dan memang yang
namanya cewek, dijanjiin yaa ingatannya kuat. Apalagi janji nikah. Aaaaa...
Kan, keinget lagi >.<
Mau baca?
Panjang, looh. Gapapa? :o Yaudah deh kalo maksa :D
1. Allahu :' Di
atas masalahmu yang kau anggap besar, nyatanya selalu ada orang-orang yang
masalahnya lebih
besar, Nis.
2. Dan di antara
semuanya, ternyata ada Allah Yang MAHA BESAR :'
3. Saya cuma
nonton, looh. Tapi serius, pusiing banget!. Gak kebayang kalau sampai saya yang
ternyata ada di posisi Mba Hana. #CHSI
4. Kalau nemu
kasus kaya gini tuh kadang malu sendiri :| Liat, tuuh! Masalah dia rumit, tapi
masih bisa senyum, masih bisa beres ngerjain ini itu, masih bisa dengerin orang
curhat dan bisa bijak kasih solusi. Laah kamu? Cuma patah hati aja
uring-uringannya kok berhari-hari :D Niis, Niis -_-' :'(
5. Hehe,
sebentar... Kamu patah hati niih ceritanya? Sama siapa? Pacar? Bukan. Weeh...
Sama yang janji mau nikahin, tapi ternyata milih cewek lain? Haha, belum sah
juga kan? Terus ngapain mengkel? Helloow, Aniis... Dia siapamu? JAWAB!
6. Iya siih,
tapi kan udah terlanjur sayang. Udah keburu cinta. Mau gimana lagi? :( Tapi...
Ciyusan tuh hati udah berhenti di sana buat selamanya? Udah paten? Beneran gak
bakal rubah lagi? Iyaa? Masaaaa? Gak bisa jawab kan kamu, Nis?
7. Memangnya
kamu yang berkuasa ngatur maunya hati, mau suka sama siapa benci ke siapa, heh?
8. Satu hal yang
musti kamu sadari betul, Nis... Bahwa hidupmu, cinta dan bencimu, bagi Allah
semua itu hanya ada di antara huruf kaf dan nun.
9. KUN. Gampang
kok kalau udah kehendak Allah mah. Gampang kalau Allah udah ridha. Tinggal
ngomong "KUN", beres.
10. Oh, yaa...
Dan masalah hati niih. Hati adalah mutlak kuasa Allah. Dialah sang
pembolak-balik rasa. Saat ini bisa aja kamu rasa sayang, tapi apa bisa
dipastikan sedetik kemudian masih sayang? :D
11. :) Aniis...
Itu, Allahmu. Cinta hakiki yang tak pernah mati. Itu, Allahmu. Dzat yang Maha
Sabar meski kau tak juga kunjung datangi Dia yang lamaaa sekali merindu
kembalimu. Itu, Allahmu, Niis. Sang Maha Rindu yang cinta-Nya selama ini kau
tukar dengan semu.
12. Umm...
Sebenarnya sih, masalah pacaran itu problema anak muda yang paling mudah ^^
Solusinya? #PUTUS! :D Tapi yang susah itu yaa move on nya :(
13. Eh, tapi
move on juga sebenernya mudah siih :D yang susah itu berhenti stalking akun
dianya. Hehe. #pengalaman
14. Udah
semingguan ini saya bikin perjanjian sama diri sendiri, gini: "Stalking
satu kali, lari keliling lapangan Bima 3 kali."
15.
Bwuahahahaha, sadis siih. Tapi ampuh, looh :) Setidaknya ini melatih kejujuran
dan tanggung jawab diri. Kan musti komit ^^
16. Belajarlah
kita untuk tegas pada perasaan. Sebab bahagia dan duka itu kita sendiri yang
bisa buat. Kan letaknya di sini :) #NunjukDada
17. Jangan
stalking. Meskipun sebentar, meskipun sedikit, gak usah. Why? Sebab akibat
stalking setitik, bakal rusak move on sebelanga :D Jadi jangan coba-coba.
18. Satu-satunya
cara yang mungkin bisa kita lakukan ketika masih terasa berat melepaskan,
hanyalah dengan menghindar. Paksakan hati untuk mulai belajar ikhlas.
19. Cobalah
untuk ikhlas, bukan untuk melupakan. Sebab perasaan itu seperti tanah basah.
Semakin kuat kita injak, maka bekasnya akan semakin nampak, semakin dalam. Maka
ikhlaskan...
20. Terlebih,
kembalikan hati kita pada pemiliknya. Mohon damaikan hati, mohon sahabatkan
hati dengan keadaan. Agar tak ada sakit, tiada dendam, juga amarah.
21. Allah Maha
Baik. Dia Maha Tau apa yang kita butuh, bukan sekedar yang kita mau.
22. Yakinlah bahwa
Allah adalah Sutradara Maha Handal. Dia yang menyutradarai jutaan ribu kisah
anak manusia dalam satu waktu. Dia yang telah mengatur kisah milyaran mahluk di
muka dunia ini tanpa pernah tertukar tokohnya. Tanpa tertukar alurnya, tanpa
tertukar rezeki, jodoh, tanpa pernah tertukar ahir kisahnya :)
23. Yuk
pasrahkan sepenuhnya kisah cinta kita untuk disutradarai oleh Allah :) Ikuti
saja jalan cerita yang sudah sedemikian dia rancang ini dengan ikhlas. Dengan
percaya kepada janji-Nya bahwa wanita baik akan dipasangkan dengan lelaki baik,
dan begitupun sebaliknya. Percayalah bahwa Allah bukan pengingkar janji ;)
24. Yuuk kita
nikmati lika-liku alur perjalanan kehidupan ini. Pahit-manis, kita telan dengan
sabar. Setiap masalah yang datang...
25. Yakinlah
Allah tidak akan memberi beban melebihi batas mampu kita menanggungnya.
Yakinlah bahwa setiap aktor yang terpilih untuk memainkan suatu peran, adalah
mereka yang sudah melewati casting, dan TERPILIH. Itulah kita. Orang yang
terpilih untuk mainkan suatu peran :)
26. Sutradara
lebih mau kemampuan dan karakter calon pemain di filmnya. Dia takkan salah
menempatkan kita di posisi seperti ini :) Gak usah ngeluh, gak usah protes. Gak
usah minta ganti peran, sebab ngrasa gak bisa mainin peran yang sekarang. Heii,
paham apa kamu tentang ginian? Udah, diem! SUTRADARA LEBIH NGERTI.
27. Tangis dan
tawa itu biasa. Mereka bumbu penyedap sebuah kisah. Juga cinta dan kecewa.
Semuanya harus ada. Bukankah sebuah film semakin rumit, semakin keren? :')
Hidup masing-masing kita ini adalah film, Dear...
28. Sutradara
kita itu Allah, looh. Kita udah diseleksi untuk jadi pemain, Allah udah
tentukan beginilah peran yang "mampu" kita mainkan, sesuai dengan
casting awal kita. Lalu, masa mau ngeluh gak bisa? Sutradara aja percaya kita
bisa, kok :) Jangan
kecewakan Dia ;)