Alhamdulillah... Sungguh tak ada kata yang sanggup mewakili pujian syukur pada Sang Maha Cinta yang telah berkenan berbagi secuil cinta-Nya denganku.
14 Oktober 2015M; 1 Muharram 1437H.
Selama ini, betapa butanya aku. Betapa tidak berperasaannya aku. Sejak bertahun-tahun yang lalu, aku terjebak insomnia dan menghujatnya. Kau tau? Menjadi mahluk malam itu tak enak. Sendirian, dan sepi. Meski makin lama aku semakin terbiasa, hingga kini menjadi sahabat sepi, tapi tetap saja sendirian itu tidak enak!
Allah...
Maafkan selama ini aku tak peka dengan kode-kode-Mu, maaf. Betapa lama -sejak insomnia menjadi bagian dariku- Engkau sudah menungguku. Merindukanku dengan begitu sabarnya...
Selama ini Engkau merindukanku menyapa-Mu di sepertiga malam yang hening, Allah?
Selama ini Engkau merindukanku menyebut-nyebut nama agung-Mu di sepertiga malam yang hening, Allah?
Selama ini Engkau merindukanku merendah bersujud dalam pangkuan-Mu di sepertiga malam yang hening, Allah?
Oh, Allah maafkan. Meski sepanjang malam aku terjaga, namun semua itu bahkan tak pernah ku lakukan :'(
Allah, Engkau Maha Baik...
Meski yang dirindui bahkan tak merindukan...
Namun tak letih Kau menunggukuku di sana; di sepertiga malam yang hening; di saat-saat para pecinta gelisah dalam tidurnya, saat sujud panjang dalam derai kerinduan menitik hanya untuk Sang Kekasih.
Allah, Engkau Maha Baik...
Tepat pada tahun baru Islam, Kau berikanku hadiah Maha Keren. Kau kirimkan seseorang yang bersamanya aku akan mendapatkan kesempatan dibimbing untuk mengenal-Mu, Allah. Untuk mencintai, untuk sebuah pertemuan indah dengan-Mu.
Hari ini Kau mulai menghapus dukaku, mulai Kau warnai kelamnya dunia yang sejak beberapa tahun ini kurasakan hampa. Engkau Maha Baik, Allah...
Terimakasih telah menghadiahkanku satu dari sedikit kekasih-Mu...
Aku akan benar-benar mencintainya; ingin
benar-benar bisa mencintai-Mu.
Salam rindu ingin selalu bisa merindu-Mu...
Salam rindu ingin selalu bisa merindu-Mu...
0 Comments